tag:blogger.com,1999:blog-3805761302094346842024-02-21T07:12:58.061+07:00Ridho 1kb04ridho.gunadarmahttp://www.blogger.com/profile/11285157077297298134noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-380576130209434684.post-43643179049555532422011-10-26T21:22:00.000+07:002011-10-26T21:22:45.668+07:00Globalisasi<div class="fullpost"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1026"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-indent: -18pt;">Pengertian Globalisasi </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Globalisasi bisa berdampak baik bisa berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-indent: -18pt;">Proses Globalisasi </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> hidup. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;">Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> punk, cara bergaul. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -18pt;">B. Dampak Globalisasi </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -18pt;">C. Cara Menanggulangi </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Era Globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam beriteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jadi diri, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul dengan cara : </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø </span>Pembangunan kualitas manusia <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> melalui pendidikan. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø </span>Pemberian ketrampilan hidup ( life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø </span>Usaha menumbuhkan bidaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis, dan terbuka. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø </span>Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø </span>Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">A. Pendekatan Penelitian </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Sebelumnya harus diketahui lebih dahulu permasalahannya, pada makalah ini menggunakan rancangan deskriptif untuk menunjukkan variable-variabel serta bukti-bukti yang sedang terjadi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">B. Cara Pengambilan Data </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, kami memperoleh data-data yang diperlukan yakni dengan melakukan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Study pustaka : </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">Suatu tahap dimana untuk mendapatkan data-data yang diperlukan kita mencari melalui buku-buku penunjang serta mencari dari website atau media internet. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">A. Era globalisasi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan lebih besar pada prakarsa dan kreatifitas melalui berbagai infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi, sosial. Globalisasi membuat batas-batas antar Negara semakin kabur sehingga meningkatkan mobilitas dan dinamika masyarakat, termasuk timbulnya gagasan-gagasan baru diberbagai bidang dan aspek-aspek globalisasi dalam satu kepentingan global yang melebihi kepentingan masing-masing Negara, hal ini dikarenakan globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global yang sulit dikontrol seperti pendapat pakar Malcom Waters, Emanuel Ritcher, Thomas L. Friedman, dan sebagainya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">B. Dampak globalisasi yang dirasakan oleh masyarakat Inernasional dapat diidentifikasikan antara lain mencakup aspek sosial yang berdampak positif yaitu daya interaksi antar manusia semakin mudah akan tetapi pada aspek sosial mengalami perubahan yaitu masyarakat banyak yang meniru atau menerapkannya secara selektif salah satu contohnya cirri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu adanya sifat ingin segalanya instant mulai merebak dikalangan masyarakat. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">C. Penanggulangan dampak negatif pada aspek sosial </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Dapat dilakukan dengan cara : </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1. Pembangunan kualitas manusia <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> melalui pendidikan dengan cara memupuk mental secara rasionalisme dengan falsafah kepribadian bangsa. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2. Pemberian ketrampilan hidup (Life Skill) agar mampu menciptakan kreatifitas. Dan kemandirian, guna untuk menghadapi persaingan yang ketat, untuk kelangsungan hidup di era globalisasi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3. Usaha menumbuhkan budaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis dan terbuka. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional, supaya pedoman kita akan kepribadian bangsa tetap kental. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">5. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis guna untuk menyalurkan aspirasi rakyat yang pro dan kontra.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -18pt;">A. Kesimpulan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1. Bahwa proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui media televise baik secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri seseorang. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian life skill, memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: -18pt;">B. Saran </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1. Siapapun boleh mengikuti arus globalisasi saat ini akan tetapi harus pandai-pandai menyaring yang sesuai dengan identitas nasional. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2. Mengingat globalisasi sangat kental dengan perubahan kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu dampak yang akan ditimbulkan oleh globalisasi tersebut. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3. Untuk generasi muda “Tingkatkanlah pendidikan dan wawasan, serta kemampuan hidup untuk menyongsong era globalisas”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div>ridho.gunadarmahttp://www.blogger.com/profile/11285157077297298134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380576130209434684.post-51533120836556711702011-10-25T20:55:00.002+07:002011-10-25T20:55:45.270+07:00apakah itu cinta :D<div class="fullpost"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="State" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 20pt;">Cinta</span></b><b><span style="font-family: Wingdings; font-size: 20pt;"><span></span></span></b><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 20pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Kadang kita juga bingung, untuk mengartikan arti cinta, memang cita itu kadang bikin hati kita senang kadang hati kita benci pada seseorang.</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan, Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian, Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Kadang</st1:city> <st1:state w:st="on">Ia</st1:state></st1:place> pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Mengapa menunggu? Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu, Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu, Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><span> </span>Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, Kota Roma tidak dibangun dalam sehari, Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan. Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian kita tidaklah sia-sia. Walaupun menunggu membutuhkan banya hal - iman, keberanian, dan pengharapan -penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan. Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan yang penting. Cheer,<br />
<br />
“Cinta itu indah tapi yang indah-indah belum tentu cinta” </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt;"><span>J</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div></div>ridho.gunadarmahttp://www.blogger.com/profile/11285157077297298134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380576130209434684.post-16177493643637198152011-10-24T20:42:00.001+07:002011-10-24T20:51:37.670+07:00PENGERTIAN PENDUDUK<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:625309132;
mso-list-template-ids:1856242956;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:992105697;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:345826074 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">“Kata Pengantar”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> Pertama-Tama mari kita panjatkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita bisa menyelesaikan Makalah ini, Makalah kali ini membicarakan tentang “Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> Tema dari makalah ini sendiri ialah tentang Pengertian Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan atau yang lebih khususnya membahas pengertian tentang permasalahan yang terjadi di Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> Insya Allah Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua Dan membuat kita mengerti apa yang dimaksud dengan Pemasalahan Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan. Saya asdar bahwa makalah ini memang masih jauh dari kata “sempurna”, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun Sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Maksud Dan Tujuan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Maksud :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Maksud saya dari menulis Makalah ini adalah memberikan wawasan baru Kepada kita semua yang membaca Makalah ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Tujuan :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Supaya yang membaca dan yang mempersentasikan makalah ini jadi lebih mengerti dengan Ilmu Sosial.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Latar Belakang Masalah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Berkembang pesatnya kemajuan teknologi dan kehidupan social di masyarakat telah menimbulkan masalah di berbagai bidang,kemajuan teknologi dan kehidupan sosial sangat berdampak dalam hal penduduk, masyarakat dan kebudayaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dampak Globalisasi telah membuat masyarakat lupa atau kurang berminat dengan adanya adat istiadat dan hal- hal yang bebau tradisional yang sudah lama ada di lingkungan mereka, kebudayaan yang ada akan semakin pudar jika generasi muda di Indoneisa lebih berminat atau tertarik dengan kebudayaan dari luar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> Masyarakat zaman sekarang sudah lebih nyaman dengan hidup yang serba instant, mereka tidak memahami bahwa hidup dengan cara tradisional jauh lebih baik di bandingkan hidup mengikuti kebudayaan “barat”, seperti contoh generasi muda jaman sekarang, dalam sisi berpakaian, pergaulan dan lain lain sudah sangat berbeda dengan masyarakat jaman dulu yang lebih menjalankan cara hidup tradisional.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">BAB I<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><br />
Pendahuluan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt;">1. Pengertian Penduduk</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pertama <b>orang yang tinggal di daerah tersebut</b>. Dan kedua <b>orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut</b>. Dengan kata lain orang yang mempunyai <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">surat</st1:city></st1:place> resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.<br />
<br />
<b style="color: black;">ini beberapa hal hal yang sangat berkaitan dengan kependudukan</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><a href="http://www.solopos.com/dokumen/2009/09/19padat.jpg"><span style="text-decoration: none;"><img border="0" height="134" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="_x0000_i1025" width="200" /></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS";">A. Kepadatan penduduk</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.<br />
<br />
Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Malta</st1:place></st1:country-region>. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Bangladesh</st1:country-region></st1:place>.<br />
<br />
<b>Piramida penduduk</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><a href="http://www.uni.edu/gai/India/India_Lesson_Plans/India_Population_Pyramids_files/image002.gif"><span style="text-decoration: none;"><img border="0" height="222" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image004.jpg" v:shapes="_x0000_i1026" width="320" /></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (<i>cohort</i>) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.<br />
<br />
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua.<br />
<br />
Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.<br />
<br />
<b>B. Pengendalian jumlah penduduk</b><br />
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.<br />
<br />
<st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.<br />
<b> </b><br />
<b>C. Penurunan jumlah penduduk</b><br />
Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah.<br />
Hal ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran.<br />
Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit.<br />
Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus <i>Black Death</i> di Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.<b> </b><br />
<br />
<b>D. Transfer penduduk</b><br />
Transfer penduduk adalah istilah untuk kebijakan negara yang mewajibkan perpindahan sekelompok penduduk pindah dari kawasan tertentu, terutama dengan alasan etnisitas atau agama.<br />
Hal ini terjadi di <st1:country-region w:st="on">India</st1:country-region> dan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Pakistan</st1:country-region></st1:place>, antara Turki dan Yunani, dan di Eropa Timur selama Perang Dunia Kedua. Kebijakan transmigrasi oleh pemerintah <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> selama orde baru bisa dikategorikan transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat pula karena imigrasi, seperti imigrasi dari Eropa ke koloni-koloni Eropa di Amerika, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Afrika</st1:city>, <st1:country-region w:st="on">Australia</st1:country-region></st1:place>, dan tempat-tempat lainnya.<b> </b><br />
<br />
<b>E. Ledakan penduduk</b><br />
Buku berjudul <i><span style="color: black;">The Population Bomb</span></i><span style="color: black;"> (<i>Ledakan Penduduk</i>) pada tahun 1968 oleh <b><i>Paul R. Ehrlich </i></b>meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan <i>ledakan penduduk</i>. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan <b><i>Thomas Malthus</i></b> dalam <i>An Essay on the Principle of Population</i> (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan.</span><b> </b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS";">F. Penduduk dunia</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS";">Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh <b><i>Biro Sensus Amerika Serikat</i></b>, penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 ngan proyeksi populasi, angka ini teWIB. Dari sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar diantaranya tinggal di <st1:place w:st="on">Asia</st1:place>. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di <st1:place w:st="on">Asia</st1:place> (meski Rusia juga terletak di Eropa).</span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
<br />
Sejalan derus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.<br />
<br />
Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 milyar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar jiwa.<br />
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">India</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> (1.103.600.000 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Indonesia</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> (241.973.879 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Brasil (186.112.794 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pakistan</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> (162.419.946 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bangladesh</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> (144.319.628 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Rusia (143.420.309 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Nigeria</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> (128.771.988 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Jepang (127.417.244 jiwa)<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
</span><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt;">2. Pengertian Kebudayaan</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><a href="http://niishaonchoem.files.wordpress.com/2010/01/batik11.jpg"><span style="text-decoration: none;"><img border="0" height="320" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image006.jpg" v:shapes="_x0000_i1027" width="320" /></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. <b><i><span style="color: black;">Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski</span></i></b><span style="color: black;"> mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah <b><i>Cultural-Determinism.</i></b></span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS";">Herskovits</span></i></b><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS";"> memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai<b> <i>superorganic</i></b>. Menurut <b><i>Andreas Eppink</i></b>, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS";">Menurut <b><i>Edward Burnett Tylor</i></b>, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-family: "Comic Sans MS";">Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai<span style="color: #cc0000;"> </span><b><span style="color: black;">kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. </span></b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
</span><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt;">3. Pengertian masyarakat</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><a href="http://gedepangrango.org/jp/wp-content/uploads/2008/07/tnghs_masykebunteh-citalahab_kus.jpg"><span style="text-decoration: none;"><img border="0" height="218" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image008.jpg" v:shapes="_x0000_i1028" width="320" /></span></a><span style="color: red;"> </span><span style="color: black;"> <b>Masyarakat (sebagai terjemahan istilah <i>society</i>) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut</b></span><b>.</b> Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Menurut <b><i><span style="color: black;">Syaikh Taqyuddin An-Nabhani</span></i></b>, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian.<br />
Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat <i>band</i>, suku, <i>chiefdom</i>, dan masyarakat negara.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kata <i>society</i> berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b style="color: black;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt;">Apa Keterkaitan 3 Pengertian Tersebut?</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.<br />
<br />
</span><b style="color: black;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt;">Apa Saja Permasalahan yang didapat?</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
<br />
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.<br />
<br />
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.<br />
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :<br />
<br />
<b>1. Faktor Ekonomi :</b> Kemiskinan, pengangguran, dll.<br />
<b>2. Faktor Budaya :</b> Perceraian, kenakalan remaja, dll.<br />
<b>3. Faktor Biologis : </b>Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.<br />
<b>4. Faktor Psikologis :</b> penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.<b><span style="color: red;"> </span></b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">BAB II<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Tinjauan Materi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah 3 hal aspek kehidupan yang saling berkaitan. Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu, sedangkan masyarakat menurut R. Linton adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena adanya penduduk. Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> Hal-hal yang sekarang sedang terjadi di dunia adalah kepadatan penduduk mari kita ambil contoh dari kepadatan penduduk di Kota Jakarta dikatakan dalam Surat kabar The Jakarta Post (edisi Jumat, 21 Agustus 2010) menyebutkan bahwa penduduk Jakarta berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut hasil sensus nasional terakhir, ibu <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place> dihuni oleh hampir 9,6 juta orang melebihi proyeksi penduduk sebesar 9,2 juta untuk tahun 2025. Populasi <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place> ini adalah 4 persen dari total penduduk negara, 237.600.000 orang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dengan angka-angka ini, kita dapat menyimpulakn bahwa populasi kota telah tumbuh 4,4 persen selama 10 tahun terakhir, naik dari 8,3 juta pada tahun 2000. Apa yang dikatakan angka-angka ini? “Ibukota telah kelebihan penduduk/Overload” Pada tingkat ini, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place> memiliki kepadatan penduduk 14.476 orang per kilometer persegi. Sebagai akibatnya, para pembuat kebijakan kota perlu merevisi banyak target pembangunan kota ini, termasuk penciptaan lapangan kerja, ketahanan pangan, perumahan, kesehatan dan infrastruktur, sebagai peredam masalah pada saat kota sudah mengalami kepadatan penduduk yang sangat menghawatirkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Penyebab dari kepadatan penduduk yang terjadi di Kota Jakarta adalah terpusatnya perpindahan penduduk ke Kota Jakarta di karenakan lapangan kerja yang lebih luas sehingga masyarakat dapat berasumsi bahwa mereka dapat memperbaiki kehidupannya di Kota Jakarta, Kemudian factor modernisasi teknologi, rakyat pedesaan selalu berfikir dengan kehidupan serba wah yang ada di kota besar sehingga semakin mendorong mereka meninggalkan kampungnya. Faktor pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap melunjaknya jumlah penduduk. Universitas terbaik di <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> baik negeri maupun swasta ada perkotaan termasuk di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dampak dari kepadatan penduduk juga berpengaruh terhadap hubungan sosial dan kebudayaan yang terjadi di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place>. Banyaknya penduduk yang berpindah ke <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place> menyebabkan penduduk itu haru dapat beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya yang dapat menimbulkan perubahan kehidupan sosial individu tersebut. Kemudian banyaknya budaya luar yang masuk ke dalam <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> menyebabkan banyaknya warga yang meninggalkan kebudayaan tradisional tidak hanyak budaya luar yang dapat menimbulkan masalah kebudayaan <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> tetapi juga karena faktor modernisasi teknologi dapat menimbulkan permasalahan dalam kebudayaan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kita contohkan saja budaya tari tradisional dan tari modern karena kebanyakan penduduk Indonesia berasumsi bahwa tari modern lebih menarik dan tidak membosankan daripada tari tradisional maka dapat kita simpulkan dari contoh tersebut bahwa kurangnya kesadaran penduduk Indonesia terhadap akan pentingnya kebudayaan Indonesia dapat menimbulkan krisis dalam budaya yang ada dalam budaya Indonesia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dalam hal perbaikan, pemerintah <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place> memang mengambil langkah-langkah untuk membatasi urbanisasi. Pemerintah mengeluarkan peraturan yang membatasi masuknya migran ke <st1:city w:st="on">kota</st1:city>, dengan hanya mereka yang telah dijamin pekerjaannya diijinkan untuk tinggal di <st1:city w:st="on">kota</st1:city>, sementara petugas dari lembaga ketertiban umum <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place> sering melakukan serangan terhadap warga ilegal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Semua upaya untuk mengekang tingkat kelahiran di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place> itu akan menjadi tidak berarti jika kita tidak dapat membatasi urbanisasi. Untuk mengatasi masalah ini, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place> tidak bisa bekerja sendiri karena masih ada faktor yang mendorong urbanisasi dari berbagai daerah. Namun Semua masalah ini hanya bisa dipecahkan jika ada kemauan politik dari pemerintah pusat untuk menangani masalah mengurangi kesenjangan antara <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place> dan provinsi-provinsi lainnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">massa</st1:city></st1:place> atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jepang</st1:city>, <st1:country-region w:st="on">Korea</st1:country-region></st1:place>, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> dari kehidupan masyarakat <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi. Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi. Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Studi Kasus<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kasus 1 <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bu’ Ani tidak mendengarkan saran yang diberikan temannya bahwa jika ingin jumlah penduduk yang normal harus mengikuti peraturan KB, tapi Bu’ Ani tetap saja ingin mempunyai anak lebih dari 2.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Berdasarkan kasus ialah semakin menyebabkan padatnya penduduk di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> karena mayoritas penduduk tidak mengikuti peraturan yang diberikan oleh KB.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kasus 2<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pak Fajar mempunyai anak, kemudian anak itu telah lulus SMA kemudian anak itu menginginkan bekerja di suatu instansi swasta di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">jakarta</st1:place></st1:city> tetapi Pak Ridho menginginkan anaknya untuk melanjutkan pendidikannya karena standarisasi gaji untuk SMA sangatlah kecil. kemudian Pak Fajar mengambil keputusan untuk Kuliah dan Bekerja untuk anaknya. tetapi anaknya tidak sanggup untuk melanjutkan pendidikannya karena jadwal kuliah dan kerja yang sangat padat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bedasarkan kasus diatas sebaiknya Pak Fajar memberikan tentang pentingnya pendidikan dan tidak memaksa anaknya untuk memilih bekerja atau meneruskan pendidikannya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">BAB III<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Penutup<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Simpulan :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> Pada makalah ini kami simpulkan beberapa inti pokok dari pembahasan makalah :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kepadatan penduduk dapat meyebabkan Kekumuhan di lingkugannya, kemacetan lalu lintas <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kebudayaan tradisional akan semakin hilang dikarenakan generasi muda yang kurang tertarik dengan adanya kebudayaan tersebut.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Pesan dan Kesan :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pesan : Sebaiknya guru/dosen dalam memberikan tugas disetai dengan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> silabus pembuatan makalah ya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kesan : Terima kasih kepada guru/dosen yang telah memberikan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> pengarahan tentang menulis makalah yang baik dan benar. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Sumber : http://keripiku.blogspot.com/2010/10/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html<o:p></o:p></span></div>ridho.gunadarmahttp://www.blogger.com/profile/11285157077297298134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380576130209434684.post-66613919297161434022011-10-24T20:40:00.001+07:002011-10-24T20:41:22.967+07:00PEMUDA & SOSIALISASI<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
h2
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:2;
font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal">BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
<br />
A. Latar Belakang Masalah<br />
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi)<br />
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diuangkapkannya.<br />
Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=380576130209434684&postID=6661391929716143402" name="more"></a><br />
<br />
B. Rumusan Masalah<br />
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:<br />
1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.<br />
2. Bagaimana pengertian sosialiasi<br />
3. Bagaimana pengertian Internalisasi<br />
4. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya<br />
<br />
C. Tujuan Penulisan<br />
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.<br />
<br />
D. Metode Penulisan<br />
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini<br />
<br />
<br />
BAB II<br />
PEMUDA DAN SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN GENERASI NASIONAL<br />
<br />
A. Pengertian Pemuda<br />
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.<br />
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:<br />
a. Kemurnian idealismenya<br />
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru<br />
c. Semangat pengabdiannya<br />
d. Sepontanitas dan dinamikanya<br />
e. Inovasi dan kreativitasnya<br />
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru<br />
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri<br />
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.<br />
<br />
B. Sosialisasi Pemuda<br />
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.<br />
a) Proses sosialisasi<br />
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.<br />
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi. <br />
b) Media Sosialisasi<br />
• Orang tua dan keluarga<br />
• Sekolah<br />
• Masyarakat<br />
• Teman bermain<br />
• Media Massa.<br />
c) Tujuan Pokok Sosialisasi<br />
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.<br />
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya. <br />
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.<br />
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.<br />
<br />
C. Internalisasi<br />
Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.<br />
a. Pendekatan klasik tentang pemuda <br />
Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu waktu akan hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia.<br />
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.<br />
<br />
b. Dalam hal ini hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.<br />
Penghayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.<br />
Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri. Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda, misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya.<br />
Generasi tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang berkewajiban membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi pemuda yang penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua yang mulai melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah terkumpul oleh pengalamannya.<br />
Pihak generasi tua tidak bisa menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan dunia. Dana melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial yang sudah mapan, sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">baku</st1:city></st1:place> (fixed standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari segala ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang baik.<br />
Dengan pendapat di atas jelas kiranya bahwa pendekatan ekosferis mengenai pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang hingga kini seolah-olah menjadi hak paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai suatu keresahan dari masyarakat sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya lagi, gejolak hidup pemuda dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang kini berubah dengan cepat.<br />
<br />
D. Pemuda Dan Identitas<br />
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.<br />
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.<br />
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:<br />
1. Sosial psikologi<br />
2. sosial budaya<br />
3. sosial ekonomi<br />
4. sosial politik<br />
<br />
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:<span style="font-family: Symbol;">Ø</span><br />
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda<br />
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya<br />
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia<br />
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.<br />
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan <br />
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur<br />
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental<br />
h. Pergaulan bebas<br />
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika<br />
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.<br />
Peran pemuda dalam masyarakat<span style="font-family: Symbol;">Ø</span><br />
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.<br />
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya<br />
c. Asas edukatif<br />
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa<br />
e. Asas swakarsa<br />
f. Asas keselarasan dan terpadu<br />
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi<br />
Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda<span style="font-family: Symbol;">Ø</span><br />
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.<br />
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.<br />
b. Orientasi dalam dirinya sendiri<br />
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan<br />
Peranan mahasiswa dalam masyarakat<br />
a. Agen of change<br />
b. Agen of development<br />
c. Agen of modernization</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><h2>Tugas dan Tanggung Jawab Pemuda </h2><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak orang mengira KNPI sudah mati bersama ambruknya pemerintahan Soeharto. Sehingga pasca reformasi beberapa kalangan ingin membubarkan organisasi ini karena stigma bahwa KNPI pernah menjadi “anak emas” Orde Baru di masa pemerintahan Soeharto tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Merujuk pada Bramastia (2007), pada waktu Orde Baru banyak orang ingin masuk ke dalam KNPI dimana tentunya dengan berbagai harapan turut memperoleh bagian kue pemerintahan untuk kepentingan sendiri. Menilik hal tersebut berarti, saat itu dari segi moralitas, leadership, dan intelektualitas KNPI hampir minim memenuhi standar kepemudaan yang progresif. Dengan demikian, dalam sejarah bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, diakui atau tidak, KNPI sebenarnya punya andil terhadap dosa sejarah yang telah ditorehkan Orde Baru. Setidaknya stigma negatif tersebut sampai saat ini seakan masih segar bahkan seakan terus menempel pada KNPI. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tri Guntur Narwaya dalam <i>Kuasa Stigma dan Represi Ingatan</i> (2010), mengungkapkan bahwa stigma merupakan narasi ingatan masa lalu karena sebuah “cap” yang diberikan kepada sesuatu baik itu seseorang atau kelompok sosial. Dimana “cap” ini membentuk konstruksi makna sekaligus bekerja untuk memberikan batasan-batasan definisi tersendiri bagi ”si korban”. Oleh karena itu, andaikan KNPI tidak mau distigmakan sebagai “anak emas” Orde Baru, organisasi ini harus segera melakukan revitalisasi. Upaya untuk mengembalikan elan vital KNPI tentu hanya dapat dilakukan dengan aksi nyata dan bukan hanya wacana <i>an sich</i>. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Realitas sejarah telah membuktikan walaupun sempat ingin dibubarkan, namun kini nyatanya KNPI tetap eksis. Harapan membumbung dalam pundak KNPI tentunya adalah harapan bahwa KNPI diharapkan masih bisa menjadi embrio-embrio perubahan dan menjadi wadah persemaian kader pemimpin bangsa ke depan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Idiom Pemuda</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">KNPI dengan idiom pemuda pada huruf “P” bukanlah suatu hal yang sembarangan. Hal ini dikarenakan pemuda memiliki peranan yang tidak dapat dilupakan dalam perjalanan sejarah bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Selain itu, sejumlah fakta sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran dan kekuatan pemuda dalam mendorong terjadinya gelombang perubahan. Sebut saja, Proklamasi 1945 hingga Reformasi 1998. Bahkan Soekarno pernah berucap, “beri aku sepuluh pemuda revolusioner maka aku akan mengguncang dunia”.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Namun sebagai catatan, di masa kini sudah saatnya kita melakukan tinjauan kritis akan mitos dari pemuda dalam arti bahwa sudah bukan waktunya lagi bagi pemuda di masa sekarang terus terbuai dengan sebuah jubah kebesaran historis dari peran pemuda di masa lampau, justru kini telah tiba waktunya untuk menggoreskan tinta sejarahnya sendiri. Artinya pemuda tidak hanya memiliki kesadaran yang hanya berkutat pada masa lalu semata melainkan harus memiliki kesadaran yang berorientasi masa depan. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> aksioma bahwa sebuah peradaban suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dari peran pemudanya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa dalam lingkar sejarah suatu bangsa peran pemuda memang sangat menentukan terhadap peradaban sebuah bangsa tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa kualifikasi suatu bangsa ditentukan oleh pemuda yang dilahirkan. Karena pemudalah yang kelak akan menjadi tulang punggung bangsa ini ke depan. Pemuda memiliki energi potensial untuk melakukan perubahan sejarah. Bahkan Sheila Kinkade dan Christina Macy dalam <i>Our Time is Now: Young People Changing the World</i> (2005) menekankan kembali bahwa abad ke-21 adalah abad kaum muda. Dimana hal ini ditandai dengan semakin berperannya pemuda dalam perubahan dunia. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Oleh karena itu, siapapun yang mengaku pemuda, wajib menyadari peran mereka bagi masa depan bangsa sehingga sudah seharusnya dapat memaknai, memahami, dan menghayati serta mampu mengejawantahkannya dalam menjawab segenap problematika bangsa minimal di lingkungan sekitarnya.</div><div class="MsoNormal"><br />
<br />
BAB III<br />
KESIMPULAN<br />
<br />
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.<br />
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.<br />
2. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> dua regenerasi, yaitu<br />
a. Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya generasi berjalan lumrah seperti yang terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau hewan. Proses regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan.<br />
b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang.<br />
3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.<br />
4. Generasi muda <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar, <br />
5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">DAFTAR PUSTAKA<br />
<br />
Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city>, 1974.<br />
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place>, 2003<br />
<a href="http://www.homeartikel.co.cc/">http://www.homeartikel.co.cc</a></div><div class="MsoNormal"><br />
<a href="http://www.anakciremai.com/">http://www.anakciremai.com</a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><a href="http://ekanadashofa.staff.uns.ac.id/tag/pemuda/">http://ekanadashofa.staff.uns.ac.id/tag/pemuda/</a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>ridho.gunadarmahttp://www.blogger.com/profile/11285157077297298134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380576130209434684.post-33654855588277510312011-10-24T20:39:00.001+07:002011-10-24T20:39:49.492+07:00WARGA NEGARA DAN PEWARGANEGARAAN<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="State" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1689260228;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1938178872 -2082968084 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-start-at:0;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:"Comic Sans MS";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">A. Pengertian Warga Negara <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">1.<span> </span>Warga Negara secara umum : Anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">2.<span> </span>Warga Negara <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga negara<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">3.<span> </span>Bangsa Indonesia asli adalah Orang-orang pribumi / penduduk asli <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> yang ; (Lahir, besar, berdomisili, berkarya di <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>, serta mengakui <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> sebagai tanah airnya)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">4.<span> </span>Warga Negara Indonesia Menurut ( Pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganeggaraan ) yaitu: <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangan dan/atau berdasarkan perjanjian pemeirntah RI dengan negara lain sebelum Undang-undang ini berlaku sudah menjadi WNI.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI .<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah WNI dan ibu WNA.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan ayah WNA.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi ayahnya tidak mepunya kewarganegaraan atau hukum asal ayahnya tidak memberiikan kewarganegaraan pada anak tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI, dan jika ayahnya WNA maka harusdisertai pengakuan dari ayahnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelass status kewarganegaraan ayah ibunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">5. Bangsa lain Menurut Penjelasan UUD 1945 adalah Peranakan Belanda, Cina, Arab, dll. Yang menetap di<span> </span>wilayah RI dimana mereka mengakui <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> sebagai Tanah Air-nya, dan bersikap setia kepada NKRI<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">B. Dasar Hukum<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span> </span>- Di Negara Indonesaia di atur dalam:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>UUD 1945 pasal 26<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>UU No. 12 Tahun 2006 tentang <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Kewarganegaraan</st1:city> <st1:state w:st="on">RI</st1:state></st1:place> + Peraturan Pelaksananya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">C. Cara Memperoleh Kewarganegaraan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">1. Asas Kelahiran<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Ius Soli (Menurut Tempat Kelahiran) yaitu; Penentuan status kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat dimana ia dilahirkan. Seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga negara B. asas ini dianut oleh negara Inggris, Mesir, Amerika dll<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Ius Sanguinis (Menurut Keturunan/Pertalian Darah) yaitu; Penentuan status kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan dari negara mana seseorang berasal Seseorang yg dilahirkan di negara A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka orang tersebut menjadi warga negara B.(dianut oleh negara RRC)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">2. Naturalisasi <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh status kewarganegaraan, Misal : seseorang memperoleh status kewarganegaraan akibat dari pernikahan, mengajukan permohonan, memilih/menolak status kewarganegaraan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">a. Naturalisasi Biasa Syarat – syarat : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">1.<span> </span>Telah berusia 21 Tahun<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">2.<span> </span>Lahir di wilayah RI / bertempat tinggal yang paling akhir min. 5 thn berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">3.<span> </span>Apabila ia seorang laki-laki yg sdh kawin, ia perlu mendpt persetujuan istrinya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">4.<span> </span>Dapat berbahasa <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">5.<span> </span>Sehat jasmani & rokhani<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">6.<span> </span>Bersedia membayar kepada kas negara uang sejumlah Rp.500 sampai 10.000 bergantung kepada penghasilan setiap bulan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">7.<span> </span>Mempunyai mata pencaharian tetap<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">8.<span> </span>Tidak mempunyai kewarganegaraan lain apabila ia memperoleh kewarganegaraan atau kehilangan kewarganegaraan RI<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">b. Naturalisasi Istimewa <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Naturalisasi ini dapat diberikan bagi mereka (warga asing) yang telah berjasa kepada negara RI dengan penyataan sendiri (permohonan) untuk menjadi WNI, atau dapat diminta oleh negara RI <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">3. Permasalahan dalam Pewarganegaraan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">a. Apatride <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">adalah Seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan Contoh : Seorang keturunan bangsa A (Ius Soli) lahir di negara B (Ius Sanguinis) Maka orang tsb bukan warga negara A maupun warga negara B <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">b. Bipatride <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">adalah Seseorang yang memiliki kewarganegaraan rangkap Contoh : Seorang keturunan bangsa C (Ius Sanguinis) lahir di negara D (Ius Soli). Sehingga karena ia keturunan negara C, maka dianggap warga negara C, tetapi negara D juga menganggapnya sebagai warga negara,karena ia lahir di negara D <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">c. Multipatride <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan Contoh : Seorang yang BIPATRIDE juga menerima pemberian status kewarganegaraan lain ketika dia telah dewasa, dimana saat menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak melepaskan status bipatride-nya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Permasalahan tersebut di atas harus di hindari dengan upaya: <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Memberikan Kepastian hukum yang lebih jelas akan status hukum kewarganegaran seseorang<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Menjamin hak-hak serta perlindungan hukum yang pasti bagi seseorang dalam kehidupan bernegara<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">4. Cara Memperoleh Kewarganegaraan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> ( Berdasarkan Penjelasan UU No. 62 Tahun 1958 ) <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Karena kelahiran<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Pengangkatan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Dikabulkannya Permohonan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Pewarganegaraan (Opsi/Repudiasi)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Akibat Perkawinan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Turut Ayah atau Ibu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">•<span> </span>Pernyataan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lihat juga alur dan syarat permohonan naturalisasi klik di sini Hak-hak Dasar WNI Menurut UUD 1945 <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 26 : Menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> atau ingin menjadi warga negara suatu negara.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 27 (1) : Memiliki persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 27 (2) : Memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 28A : Berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya sebagai hak asasi manusia<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 29 (2): Memperoleh jaminan untuk memeluk salah satu agama dan melaksanakan ajaran agamanya masing-masing.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 30 : Berhak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 31 : Berhak memperoleh pendidikan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 32 : Berhak mengembangkan kebudayaan nasional<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 33 : Berhak untuk mengembangkan usaha-usaha bidang ekonomi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 34 : Berhak memperoleh jaminan pemerliharaan dari pemerintah bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kewajiban Dasar WNI menurut UUD 1945 :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pembukaan UUD Alenia-1 : Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pembukaan UUD Alenia-2 : Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pembukaan Alenia-4 : Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 23 (2) : Setia membayar pajak untuk negara<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 27 (1) : Menjunjung tinggi hukum dan pemrintahan dengan tidak ada kecualinya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 30 (1) : Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 35 : Menghormati bendera Sang Merah Putih<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 36 : Menghormati bahasa negara Bahasa Indonesia<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 36A : Menjunjungtinggi Lambang Negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pasal. 36B : Menghormati Lagu Kebangsan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> Raya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">PENGERTIAN NEGARA<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Keberadaan Negara<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pengertian Negara menurut para ahli<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Prof. Farid S. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Georg Jellinek <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Georg Wilhelm Friedrich Hegel <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Roelof Krannenburg <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Roger H. Soltau <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Prof. R. Djokosoetono <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Prof. Mr. Soenarko <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Aristoteles <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pendudukan (Occupatie)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai.Misalnya, <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Liberia</st1:country-region></st1:place> yang diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan tahun 1847.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Peleburan (Fusi)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru. Misalnya terbentuknya Federasi Jerman tahun 1871.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Penyerahan (Cessie)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu. Misalnya, Wilayah Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan oleh <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Austria</st1:country-region></st1:place> kepada Prusia,(Jerman).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Penaikan (Accesie)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur Sungai atau dari dasar Laut (Delta). Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah Negara. Misalnya wilayah negara Mesir yang terbentuk dari Delta Sungai Nil.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pengumuman (Proklamasi)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan ditinggalkan begitu saja. Sehingga penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya. <st1:city w:st="on">Contohnya</st1:city>, <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> yang pernah di tinggalkan Jepang karena pada saat itu jepang dibom oleh Amerika di daerah <st1:city w:st="on">Hiroshima</st1:city> dan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Nagasaki</st1:city></st1:place>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sumber : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span>-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><a href="http://kewarganegaraan-rosi.blogspot.com/2009/01/warga-negara-dan-pewarganegaraan.html">http://kewarganegaraan-rosi.blogspot.com/2009/01/warga-negara-dan-pewarganegaraan.html</a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span>-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara">http://id.wikipedia.org/wiki/Negara</a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>ridho.gunadarmahttp://www.blogger.com/profile/11285157077297298134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380576130209434684.post-67059020295160325432011-10-24T20:38:00.000+07:002011-10-24T20:38:09.743+07:00Individu, Keluarga, dan Masyarakat<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
h2
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:2;
font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
p.msolistparagraph, li.msolistparagraph, div.msolistparagraph
{mso-style-name:msolistparagraph;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:493379815;
mso-list-template-ids:-1067544076;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:1765495518;
mso-list-template-ids:-1159678500;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<h2><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
<o:p></o:p></span></h2><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama.<a href="" name="_ftnref1"></a><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html#_ftn1" title=""></a><span></span>Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><st1:place w:st="on"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Para</span></st1:place><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.<a href="" name="_ftnref2"></a><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html#_ftn2" title=""></a><span></span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Oleh karena itu begitu menariknya judul yang kami bahas ini sehingga kami mendapat tugas membuat makalah dengan judul Manusia Sebagai Individu, Keluarga, dan Masyarakat, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat khususnya bagi pemakalah dan umumnya bagi para pembaca, serta kami minta maaf apabila makalah ini belum sempurna dan jauh dari yang diharapkan, oleh karenya kami meminta kritik dan saran yang sifatnya mendukung untuk kemajuan makalah ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS";">1. <u>Individu</u></span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kata “ Individu” berasal dari kata latin, yaitu <i>individuum</i>, berarti “yang tak terbagi”. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.<a href="" name="_ftnref3"></a><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html#_ftn3" title=""></a><span></span> Arti lainnya adalah sebagai pengganti “orang seorang” atau manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat dan fungsi manusia, sebagaimana ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.<a href="" name="_ftnref4"></a><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html#_ftn4" title=""></a><span></span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan, dapat kita uraikan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">massa</st1:place></st1:city> yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FR" style="font-family: "Comic Sans MS";">Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu;</span><a href="" name="_ftnref5"></a><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html#_ftn5" title=""></a><span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FR" style="font-family: "Comic Sans MS";">Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. </span><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat<b>,</b><o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS";">2. <u>Keluarga</u></span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi, atu merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama ( keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.<a href="" name="_ftnref6"></a><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html#_ftn6" title=""></a><span></span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Secara umum fungsi keluaraga meliputi;<a href="" name="_ftnref7"></a><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html#_ftn7" title=""></a><span></span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">1. Pengaturan Seksual<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dapat dibayangkan apabila tidak ada keluarga maka akan terjadi seks bebas yang diakibatkan tidak adanya pengaturan seksual, oleh karena itu, disinilah fungsi keluarga agar pengaturan seksual dapat dikontrol dan tidak ada lagi kelahiran di luar nikah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">2. Reproduksi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Keluarga berfungsi untuk membentuk keturunan, walaupan banyak yang berpandangan bahwa banyak anak akan menambah beban hidup, dan ada pula yang mengharapkan banyak anak untuk jaminan bagi orang tua di masa depan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">3. Sosialisasi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sebelum bersosialisasi dalam masyarakat ada halnya kita bersosialisasi terlebih dahulu dalm keluarga agar terbebtuknya kepribadian, sikap, perilaku, dan tanggapan emosinya, sehingga ketika kita bermasyarakat dapat diterima dengan baik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">4. Kontrol sosial<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Keluarga yang berfungsi dalam sosialisai, yaitu bagi individu pada saat ia tumbuh menjadi dewasa memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS";">3. <u>Masyarakat</u></span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut juga <i>society, </i>asal katanya<i> socius</i> yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu <i>syirk</i>, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Tugas manusia sebagai anggota masyarakat;<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan dan masyarakat<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta ketergantungan yang saling menguntungkan.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="msolistparagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="msolistparagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Dari seluruh uraian mengenai relasi individu dengan enam macam lingkungan sosial mulai dari keluarga sampai nasional, dapat ditarik kesimpulan sementara, bahwa individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau lembaga sosial, sedangkan individu dalam konteks lingkungan sosial yang lebih besar, seperti masyarakat nasion, posisi dan peranannya semakin abstrak. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 13pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Soelaeman, Dr. M. Munandar. <i>Ilmu Sosial Dasar</i>. Refika Aditama.2006<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bainar, Prof. Dr. Hajjah, dkk. <i>Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar</i>. CV. Jenki Satria. 2006<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Agus, Bustanuddin. <i>Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial Studi Banding Pandangan Ilmiah Dan Ajaran Agama.</i> Gema Insani. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city>. 1999.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sumber</span><span> </span>:<span> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS";">http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html<o:p></o:p></span></div>ridho.gunadarmahttp://www.blogger.com/profile/11285157077297298134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380576130209434684.post-3264050802854016622011-10-06T16:41:00.000+07:002011-10-06T16:41:59.049+07:00Symbian OS<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
h1
{mso-style-next:Normal;
margin-top:12.0pt;
margin-right:0cm;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
page-break-after:avoid;
mso-outline-level:1;
font-size:16.0pt;
font-family:Arial;
mso-font-kerning:16.0pt;
font-weight:bold;}
h2
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:2;
font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman";
font-weight:bold;}
h3
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:3;
font-size:13.5pt;
font-family:"Times New Roman";
font-weight:bold;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.mw-headline
{mso-style-name:mw-headline;}
span.editsection
{mso-style-name:editsection;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<h1><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><br />
<o:p></o:p></span></h1><br />
<b><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Symbian OS</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS";"> adalah sistem operasi tak bebas yang dikembangkan oleh Symbian Ltd. yang dirancang untuk digunakan peralatan bergerak (<i>mobile</i>).<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sebelum Nokia mengumumkan pembelian seluruh sisa saham Symbian Ltd. yang tidak dimilikinya pada 24 Juni 2008, Symbian dimiliki oleh beberapa vendor besar, antara lain:<br />
- Nokia (47,9%)<br />
- Ericsson (15,6%)<br />
- Panasonic (10,5%)<br />
- Samsung (4,5%)<br />
- Siemens/BenQ (8,4%)<br />
- Sony Ericsson (13,1%).Versi Symbian yang terbaru adalah Symbian ^3 dengan PR 02 yang disebut symbian belle. Sedangkan ponsel yang paling banyak beredar saat ini menggunakan Symbian OS v6.1s, v7.0s, RV 47 75, v8.OS,v9.1s dan s60 v5. Nokia Nseries rata-rata menggunakan Symbian OS v9.1s, kecuali Nokia N95 yang menggunakan Symbian OS v9.2s. Ponsel symbian s60 v5 dan symbian ^3 rata rata menggunakan layar sentuh kecuali nokia e6-00 dan nokia e7.ponsel symbian ^3 yang pertama meluncur aadalah nokia n8 dengan kamera 12 megapiksel.symbian ^3 mendapat pembaruan pertama yang disebut symbian anna. digunakan di ponsel nokia x7-00 dan e6-00. sedangkan pembaruan terbaru disebut symbian belle. semua ponsel symbian ^3 bisa diupgrade ke symbian belle.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sekarang keseluruhan saham di symbian limited telah dimiliki oleh nokia dan posisi sistem operasi symbian sebagai penguasa pasar sistem operasi bergerak telah direbut oleh sistem operasi buatan google yaitu sistem operasi android yang meluncur di akhir tahun 2009 dengan ponsel pertamanya htc dreaam g1.vendor ponsel seperti samsung,lg,sony ericsson sekarang tidak laagi menggunakan sistem oprasi symbian dan menyatakan berhenti mendukung sistem operasi ini. <o:p></o:p></span><br />
<h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Gambaran umum</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></h2><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Saat ini Symbian OS telah banyak digunakan oleh berbagai vendor produk peralatan komunikasi mobile pada berbagai jenis produk mereka yang bervariasi. Variasi dari sisi hardware ini dimana Symbian OS diimplementasi dapat dimungkinkan karena sistem operasi ini memiliki antarmuka pemprograman aplikasi (<i>Application Programming Interface; API</i>). API mendukung terhadap komunikasi dan tingkah laku yang umum pada hardware yang dapat digunakan oleh objek aplikasi lain. Hal ini dimungkinkan karena API merupakan objek antarmuka yang didefenisikan pada level aplikasi, yang berisikan prosedur dan fungsi (dan juga variabel serta struktur data) yang mengelola/memanggil kernel dimana sebagai penghubung antara software dan hardware. Dengan adanya standar API ini membantu pihak pengembang untuk melakukan penyesuaian atas aplikasi yang dibuatnya agar dapat diinstal pada produk telepon bergerak yang bermacam-macam.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Mirip seperti sistem operasi desktop, Symbian OS mampu melakukan operasi secara <i>multithreading</i>, multitasking dan pengamanan terhadap memori. Dan semua pemrograman pada Symbian dilakukan secara <i>event-based</i>, artinya hardware CPU menjadi tidak aktif ketika tidak ada inputan berupa aktivitas tertentu. Namun perlu dipahami sistem operasi ini memang ditujukan untuk diinstal pada peralatan mobile dengan keterbatasan sumber daya. <i>Multithread</i> dan multitasking memberikan kemampuan Symbian OS untuk menjalankan lebih dari satu aplikasi sekaligus. Namun khusus ini, adanya preemptive multitasking kernel akan memberi tiap-tiap program suatu pembagian waktu pemprosesan yang dilakukan bergantian dengan cepat sehingga nampak bagi pemakai seolah-olah proses ini dieksekusi secara bersamaan. Untuk itu telah didefinisikan penjadwalan berdasar prioritas tertentu untuk menentukan proses mana yang berjalan terlebih dahulu dan proses apa berikutnya serta berapa banyak waktu akan jadi diberi.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Symbian OS sendiri bukanlah software yang sifatnya open source secara penuh karena meskipun terdapat ketersedian API dan dokumentasinya, yang banyak membantu pihak pengembang aplikasi untuk membuat software yang berjalan di atas sistem operasi ini, dipublikasi untuk umum namun tidak untuk kode source sendiri.<o:p></o:p></span><br />
<h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sejarah</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></h2><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pada tahun 1980, berdiri perusahaan pengembang software Psion yang didirikan oleh David Potter. Produk dari perusahaan itu diberi nama EPOC. Sistem operasi ini lebih difokuskan pada penggunaannya di telepon bergerak. Pada tahun 1998, terjadi sebuah kerjasama antara perusahaan Ericsson, Nokia, Motorola dan Psion untuk mengeksplorasi lebih jauh kekonvergensian antara PDA dan telepon selular yang diberi nama Symbian. Pada tahun 2004 Psion menjual sahamnya dan hasil kerjasama ini menghasilkan EPOC Release 5 yang kemudian dikenal dengan nama Symbian OS v5. Sistem operasi dari Symbian OS v5 itu sudah mulai mengintegrasikan kebutuhan implementasi aplikasi pada perangkat seperti PDA selain telepon seluler.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kemudian muncul perangkat yang dinamakan smartphone dan muncullah pula versi-versi terbaru dari Symbian OS hingga ada yang disebut dengan Symbian v6.0 atau yang lebih terkenal dengan nama ER6 yang merupakan versi pertama dari Symbian OS. Sifatnya terbuka karena pada sistem ini dapat dilakukan instalasi perangkat lunak oleh berbagai pengembang aplikasi. Pada awal tahun 2005, muncul Symbian OS v9.1 dengan sistem keamanan platform baru yang dikenal sebagai <i>capability-based security</i>. Sistem keamanan ini mengatur hak akses bagi aplikasi yang akan diinstal pada peralatan dalam hal mengakses API.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Muncul pula yang disebut dengan Symbian OS v9.2 yang melakukan perbaharuan pada teknologi konektifitas Bluetooth dengan digunakannya Bluetooth v.2.0. Sedangkan yang terbaru, Symbian mengeluarkan Symbian OS v9.3 (dirilis pada tanggal 12 Juli 2006) telah mengusung teknologi wifi 802.11 dan HSDPA sebagai bagian dari komponen standarnya.<o:p></o:p></span><br />
<h2><span class="editsection"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Arsitektur Sistem Operasi</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></h2><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Secara umum arsitektur Symbian OS sendiri dapat gambarkan menjadi empat lapisan berdasarkan penggunaan API yang tersedia, yaitu :<o:p></o:p></span><br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lapisan pendukung aplikasi (<i>Application Utility Layer</i>)</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lapisan ini terdiri dari berbagai pendukung yang berorientasi pada aplikasi. Hal ini memungkinkan aplikasi lain (diluar sistem operasi) untuk berintegrasi dengan aplikasi dasar yang tersedia pada sistem operasi. Bentuk layanan lain termasuk proses pertukaran data dan manajemen data.<o:p></o:p></span><br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lapisan layanan dan framework antarmuka grafis (<i>GUI Framework</i>)</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lapisan ini merupakan framework API yang tersedia untuk memberi dukungan terhadap penanganan input user secara grafis maupun suara yang dapat digunakan oleh aplikasi lain.<o:p></o:p></span><br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lapisan komunikasi</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lapisan ini berfungsi sebagai sistem operasi yang fokus diimplementasi pada peralatan komunikasi mobile, Symbian OS memiliki kumpulan API yang fokus pada lapisan komunikasi. Bagian teratas pada lapisan ini terdapat dukungan pencarian dan pengiriman pesan teks. Berikutnya adalah antarmuka yang memberi dukungan komunikasi seperti Bluetooth dan infrared (IrDA) serta USB. Yang terakhir pada lapisan ini adalah protokol komunikasi berupa TCP/IP, HTTP, WAP dan layanan telepon.<o:p></o:p></span><br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lapisan sistem API dasar</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Lapisan ini merupakan kumpulan API yang mendukung pengasksesan data memori, tanggal dan waktu, serta sistem dasar lainnya<o:p></o:p></span><br />
<h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></span></h2><h2><span class="mw-headline"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Klasifikasi Sistem Operasi</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p></o:p></span></h2><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Klasifikasi ini berdasar fungsionalitas dan hak akses dari API tertentu. Tujuan dari pendefinisian sistem ini selain untuk membedakan API mana saja yang bisa diakses oleh aplikasi yang dibuat oleh pihak pengembang aplikasi, juga tetap memelihara integrasi dari layanan yang disediakan bagi pihak pengembang aplikasi dengan API yang umum digunakan. Hal ini juga dilakukan untuk memaksimumkan interoperabilitas antara berbagai produk yang menggunakan Symbian OS.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Terdapat empat kategori dalam klasifikasi API yang tersedia, yaitu:<o:p></o:p></span><br />
<h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span> </span><span class="mw-headline">(API) Symbian Umum</span><o:p></o:p></span></h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Komponen ini merupakan komponen (API) inti dari Symbian OS. Setiap pengembang aplikasi dapat berasumsi bahwa komponen ini terdapat pada setiap versi Symbian OS sehingga dapat digunakan pada setiap perangkat telepon bergerak yang menggunakan Symbian OS sebagai sistem operasinya. Dengan kata lain setiap kode program yang hanya menggunakan API pada kategori ini dapat dikompail dan dijalankan tanpa kesalahan pada setiap telepon yang menggunakan Symbian OS. Dengan adanya lisensi kerjasama, pengembang aplikasi dapat menambahkan dengan syarat tidak mengganti ataupun mengubah fungsi API standar yang dikategorikan pada bagian ini.<o:p></o:p></span><br />
<h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span> </span><span class="mw-headline">(API) Symbian Umum Tergantikan</span><o:p></o:p></span></h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Komponen yang memerlukan kostumisasi dari komponen Symbian Umum yang diperlukan untuk bekerja dengan ROM dari sistem dimana ia diinstal. Komponen ini merupakan komponen yang bekerja pada <i>low-level</i> dari hardware tertentu. Untuk mendapatkan komponen ini pihak pengembang aplikasi memerlukan lisensi dengan pihak Symbian karena versi komponen ini disediakan oleh pihak Symbian. Namun pada dasarnya komponen ini merupakan komponen standar (umum) yang tersedia pada semua versi Symbian OS.<o:p></o:p></span><br />
<h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></h3><h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></h3><h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span> </span><span class="mw-headline">(API) Symbian Opsional</span><o:p></o:p></span></h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Komponen-komponen ini sifatnya opsional (tidak selalu ada) pada semua versi Symbian OS. Namun jika tersedia, maka pengembang aplikasi mendapat jaminan bahwa aplikasinya dapat menggunakan API pada kategori ini pada versi Symbian OS yang sama.<o:p></o:p></span><br />
<h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span> </span><span class="mw-headline">(API) Symbian Opsional Tergantikan</span><o:p></o:p></span></h3><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bentuk kategori ini mirip dengan kategori Symbian Opsional adalah kumpulan API yang tidak terikat dengan API umum yang ada pada versi Symbian OS dan dapat ditambahkan oleh pihak pengembang dengan suatu lisensi dari pihak Symbian.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sumber<span> </span>: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Symbian_OS">http://id.wikipedia.org/wiki/Symbian_OS</a><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div>ridho.gunadarmahttp://www.blogger.com/profile/11285157077297298134noreply@blogger.com0